Friday, April 15, 2011

Suamiku Juga Terkena "Baby Blues Syndrome"?

Bisakah pria terkena "baby blues syndrome" seperti yang dialami wanita pasca melahirkan?

Jawabannya bisa!
Tetapi dalam lingkup yang berbeda dengan sindrom baby blues yang dialami oleh wanita pada umumnya. Biasanya kaum pria juga mengalami depresi tertentu pasca istri-nya melahirkan, misalnya merasa terabaikan karena sang istri menomerduakan dia dan lebih perhatian dengan bayi baru mereka, atau bisa juga ayah merasa tertekan dengan penolakan yang dilakukan oleh bayi dengan tangisan rewel jika digendong atau diasuh oleh ayah. Atau perasaan takut yang timbul karena bertambahnya tanggung jawab si ayah terhadap keluarga. Hal ini memicu stress juga bagi para pria yang baru memiliki bayi. Ini yang dinamakan baby blues syndrome yang terjadi pada kaum pria.

Suamiku juga mengalaminya? Yeah.. aku kira iya. Walau masih dalam batas wajar, tapi kuakui itu sindrom baby blues yang terjadi padanya. Ceritanya begini, beberapa minggu ini, Raka memang selalu rewel dan mudah menangis. Ada aja berbagai sebab Raka menangis, dari yang memang pengen digendong terus (kalo disimpen di kasur, langsung nangis kejer banget) , kolik dan muntah, atau bahkan gak mau menyusui langsung dari pd-ku (maunya nyusu asip pake botol). Otomatis kerepotanku bertambah dan kadang membuatku juga kelelahan sendiri karena harus menenangkan Raka kalau sudah mulai rewel. Mungkin suamiku berusaha ingin membantu dengan menenangkan dan menggendong Raka ketika dia pulang dari kantor (makanya dia selalu berusaha pulang cepat dari kantor). Namun yang terjadi malah Raka terus rewel digendong sama ayah-nya. Udah gitu, malam hari begitu pulang kantor, suamiku mungkin lebih ingin Raka bersama dia tapi oma-nya selalu mengambil alih Raka buat digendong. Makin bete deh suamiku. Hehehe.. Selalu nyindir-nyindir aku kalau Raka selalu nangis kalo digendong ayah, maunya sama bundanya terus. Atau pernah seketika aku menitip Raka sama ayah untuk mandi, selama aku mandi Raka anteng sama ayahnya, tapi begitu aku masuk kamar Raka langsung nangis. Nah nah.. ayahnya tersinggung lagi deh. = ='

Yah.. Gak bisa nyalahin Raka juga sih. Kenapa dia lebih dekat denganku daripada ayahnya. Kan ayahnya kerja tiap hari, pergi pagi pulang malam. Wajar kalau Raka jadi lebih meminta perhatianku, karena Raka hapal betul siapa orang yang bersamanya siang dan malam.
Kalau pendapatku ya, harusnya suamiku lebih berusaha lah. Toh selama ini, aku banyak memberi kesempatan untuk dia lebih mendekatkan diri dengan Raka. Contoh : aku tinggal Raka dan ayahnya untuk makan sebentar, Raka nangis tapi aku biarkan dan gak terus langsung nyamperin, justru harusnya itu dijadikan kesempatan untuk ayahnya mendekatkan diri, tapi yang ada si ayahnya langsung teriak manggil aku. Beuh.. gak ada usaha! Dan masih banyak cara untuk bisa membuat Raka dekat dengan ayahnya. Hm.. Misalnya nih, gantiin baju/popok begitu dia pipis atau pup, jangan malah nunggu bundanya yang terus-terusan ngegantiin. Selama ini, tiap Raka pipis atau pup pasti aku terus yang gantiin. Dan masih banyak lagi cara yang bisa dilakukan untuk mendekatkan diri sama Raka. Yang pasti sih, terus berusaha. Dan aku pasti mendukung suamiku untuk berusaha kalau memang dia mau berusaha keras. :)

Andai suamiku mengerti bagaimana lebih "depresi"-nya aku pasca melahirkan kemarin. Bagaimana aku terus berusaha mendekatkan diri dengan Raka setelah insiden penolakan menyusui melalui pd-ku karena Raka susah mencari putingku dan mendapatkan pd uwaknya yang lebih nyaman. Atau ketika aku kelelahan mengasuh Raka sendiri hingga asiku tidak keluar sama sekali, dan terpaksa menggunakan sufor atau menyerahkan Raka pada uwak-nya lagi untuk disusui. Rasanya sakit hati ini lebih dari hanya sekedar Raka menangis karena menolak digendong ayahnya. Andai kamu mengerti itu, suamiku... Cobalah bandingkan dengan apa yang aku alami kemarin. 

Mengerti dan paham lalu berusaha juga. Mudah-mudahan sindrom ini gak terus-terusan menghantui aku dan suamiku. Hehehe. Kami orangtua baru, masih perlu banyak belajar dan terus menggali informasi tentang metode parenting yang baik. Insyaallah, segala usaha dan doa kami akan berbuah baik. Toh niat baik dengan pemikiran matang insyaallah menghasilkan yang terbaik juga.

Published with Blogger-droid v1.6.8

4 comments:

  1. sangking excitedna ya, jadi mutung pas "ditolak" :D

    ReplyDelete
  2. mutung tu apa ya? :-/ foto maksudnya ya? :D
    itu foto kebetulan, pas di cocokin sama tulisan ini.. kyknya nyambung.. hihihi.. ;))

    ReplyDelete
  3. mutung itu pundung bu ehehe :D

    ReplyDelete

Comment please..

You can use some HTML tags, such as <b>, <i>, <a>, and using smiley code