Saturday, June 26, 2010

New Life

Apa hubungannya sama new life? Punya rumah baru? Punya pasangan baru? Hussshh.. ngaco! Hahahaha
Ceritanya begini, beberapa minggu yang lalu, pertengahan Mei lah. Ada satu perusahaan IT di Jakarta yang nelepon dan sms, mereka bilang ngeliat profil gw di salah satu situs pencari kerja yang gw ikutin. Padahal gw ngerasa gak pernah ngelamar ke perusahaan itu, kalo pun ada beberapa kali gw ngelamar kerja, begitu ada panggilan gw tolak terus. Hahhaha.. Emang dasar males aja gw kerja.. :P Dan ternyata mereka (perusahaan itu) menawarkan pekerjaan sebagai Desktop Web Programming (DWP), dimana job desk gw ada tiga :
  1. Database administrator untuk Oracle, ini baru akan digunakan untuk produk mereka, makanya butuh db-admin yang bisa ngebangun struktur db baru.
  2. Designer layout web aplikasi, disini gw jadi tukang bikin dan memperbaiki semua layout/theme/skin yang ada, intinya, gw akan banyak berkutik dengan css dan teman-temannya. Wow!!
  3. Building language modul, maksudnya.. karena di aplikasinya ada fasilitas pindah bahasa, jadi gw bertugas untuk menerjemahkan semua language english ke bahasa, yaaaa ganti variabel doank sih.
Wow.. Banyak juga, dan dikasih kesempatan cuman 4bulan kontrak (setelah itu gw bisa diangkat jadi pegawai tetap, "katanya"). Dan akhirnya, gw mengiyakan dengan satu syarat, setiap hari jumat, gw ijin setengah hari karena gw masih dalam status mahasiswa tingkat akhir yang harus menyelesaikan Skripsi gw. Dan mereka meng-"OK"-kan. All right, pertengahan Juni ini, gw mulai bekerja sebagai DWP itu.

Wooow, pekerjaannya bisa gw handle sebenernya, cuman ternyata cape juga, jarak antara rumah dan kantor jauhnya ampun deh. Bayangkan rumah di Bekasi Timur sedangkan kantor gw ada di daerah Jakarta Barat. Jadi wallah laah.. Jauh. Berhubung  gak punya kendaraan pribadi, satu-satunya fasilitas ya bus kota, dan gw harus pergi jam 5 subuh setiap hari untuk menghindari macet. Ouffh.. Dan begitu pulang, macetnya dimana-mana. Paling cepet gw bisa sampe rumah tuh sekitar jam 8 malem. Isz.. Too much wasting time banget. Seriusan, gw jadi gak punya banyak waktu untuk melakukan hal lain, begitu pulang cuman bisa makan bentar, solat, terus tidur dan bangun jam 4 pagi, mandi, berangkat.. begitu seterusnya, sampe berasa berulang-ulang itu rutinitas.

Plus, minus koneksi di kantor bikin gw jadi gak bisa ber-blogging ria atau pun sekedar browsing-browsing apa gitu, atau ngobrol di situs jejaring sosial :( *bahkan gw uda jarang nge-plurk belakangan ini* Susah banget..

Yeap.. itu seputar "Hidup Baru" gw, penuh dengan kesibukan yang... Ahhh.. malas lah dibahas lagi.. :D

Tapi harus semangad tooooh.. !!! ^o^

Thursday, June 03, 2010

Tales of The Otori : The Harsh Cry Of The Heron

Buku keempat ini kisah terakhir dari klan otori loh. Kirain cuman trilogi aja. Karena berhubung ending di buku ketiga, agak kurang gereget gitu. Masih menggantung karena ramalan untuk Takeo belum terpenuhi semua. Makanya ada buku keempat ini, menjelaskan seluruh akhir dari perjalanan hidup Takeo dan Kaede.

Judul buku : The Harsh Cry of The Heron

Penulis : Lian Hearn
Penerbit : Matahati
Harga : Rp. 72.000,-
Kategori : Fiksi ~ History
Rating : * * * * *


Review:
Lord Otori Takeo beserta istrinya Kaede telah memerintah selama lebih dari enam belas tahun. Tiga Negara menjadi negeri yang kaya, damai dan sejahtera. Burung suci, houou, bersarang di Terayama dan hewan dalam dongeng, kirin, muncul di tepi pantai. Agaknya Nirwana tengah tersenyum pada mereka.

Namun keberhasilan mereka menarik perhatian Kaisar dan jenderalnya, Lord Saga Hideki, yang mengincar seluruh kekayaan Tiga Negara, terutama pewaris Takeo, putri sulungnya, Shigeko, yang kini sudah cukup usia untuk menikah.

Di saat yang sama, tindak kekerasan dan pengkhianatan dari masa silam tak hilang terkubur begitu saja. Keluarga Tribe yang membelot, Kikuta, berusaha membalas dendam. Mereka ingin bersekutu dengan adik ipar Takeo, Arai Zenko, yang tak pernah bisa melupakan maupun memaafkan kematian ayah kandungnya dengan cara yang memalukan. Tidak seorang pun bisa lepas dari incaran Tribe untuk selamanya.

Takeo mengkhawatirkan banyak hal lain, lebih dari segalanya, kedua putri kembarnya, Maya dan Miki, dengan kemampuan aneh yang mereka miliki, membawa mereka masuk ke dunia penuh bayangan dan hantu. Ketakutan Takeo yang tidak menginginkan mempunyai anak laki-laki lain dalam keluarganya. Dan rahasia-rahasia lain yang tak bisa terus disembunyikan rapat-rapat. Segala yang telah diraihnya bersama Kaede berada di ujung tanduk.

Akhir cerita ini berakhir dengan kematian Takeo ditangan anak laki-lakinya sendiri. Dan kekecewaan Kaede karena rahasia yang disembunyikan Takeo selama bertahun-tahun. Namun semua itu hanya menimbulkan kekecewaan yang besar di hati Kaede. Dan semua berjalan sesuai dengan ramalan. Takeo dan kisahnya yang menakjubkan.

Harsh Cry of the Heron (Jeritan Pilu Sang Bangau) adalah lanjutan yang menakjubkan dari ‘Kisah Klan Otori’, epik yang tak terlupakan dengan bentangan sisi emosional yang luas, karya klasik yang melewati batas genre, gender serta generasi.