Saturday, May 22, 2010

Happy Wedding for My Best Friend

Haaah... Gak kerasa, jadi inget 6 tahun yang lalu (Klo gak salah bulan agustus 2004). 
Kenalan sama makhluk pendiam tapi clumsy, namanya An Nanda. Namanya irit, cukup segitu. Tapi anaknya cerdas luar biasa tapi lemot. Entah dikasi makan apaan sama emaknya, bisa pinter gitu. Hehe. Pertama kali ketemuan dan kenalan waktu kita berdua jadi temen sekelompok pas ospek kuliah di STTTelepon. Anaknya manis, cantik, pendiem dan sedikit "aneh" dengan bibirnya yang menyerupai bebek *heh?*. Entah kuper, entah emang sifatnya gitu. Rada ceroboh, dikit-dikit jatoh atau lupa sesuatu. What a weirdo person *itu yang terpikirkan sama gw waktu pertama kali kenal dia*. Kita beda jurusan, beda juga bidang studi. Pokoknya kalo di kampus kita gada nyambung-nyambungnya soal pelajaran. Gw di Informatika, Nda di Elektro. Jauh banget kan ya? Tapi urusan selain kampus, kita masi bisa jalan bareng, ngobrol, becanda de el el. 

Gada kesamaan antara gw sama dia. Gw yang pecicilan, dia yang lelet. Gw yang suka ngakak lebar, dia cuman mesem-mesem geje. Gw suka pedes, dia anti pedes. Satu positifnya, otak gw pas-pasan, dia jenius luar biasa. Hahhaha... Susah deh pokoknya mo nyamain selera kita. Tapi... Gw ngerasa nyaman sama Nda, berasa punya temen hidup. Yeah... At least, kedeketan kita bikin kita kompak dalam hal-hal tertentu.. Ngobrolin film, cowo, makanan. Dan satu yang bikin cocok, kita sama-sama doyan online. Mungkin saat itu, gw masih lebih gaptek dibanding dia yang uda mahir ngeblog, ber-MIRC-ria, ato YM-an. Makanya gw belajar ngeblog aja dari dia. Inih blog, awal munculnya hasil dari ajaran Nda loh. Ho ho ho. Sampe kita suka menclok di warnet paling deket dari kosan kita waktu itu. Nama warnetnya Central-Net. Saking seringnya, kita kenal sama personil-personil OP warnet itu yang memang semuanya adalah senior-senior kampus kita yang gak lulus-lulus. Hihihiihi..  Bahkan sesekali gw ato Nda juga bantuin jaga warnet klo pas Jumatan ato pas OP-OPnya lagi pada off or kuliah. Koq jadi ngemengin kisah gw dan Nda sih? Hehehe.. Ngaco deh.. 

Nah, tapi disitulah semuanya berawal.. Ada satu orang OP warnet itu, suka ceting-cetingan sama Nanda.. IDnya PANGERAN_KODOK. Orangnya kecil tapi kebapakan. Hobinya pecicilan dan ngelawak... beda banget dah sama Nda. Tapi  orang itu sering bikin Nda ketawa-ketiwi gak jelas gitu *serem juga sih*. Hiih.. I knew it there's something between them. Tapi gw gak niat nanya-nanya, biar aja sampe si Nda yang cerita. Dan.. benar kan.. dia curhat deh panjang lebar. Si Kodok nembak Nda. Auk deh gimana peristiwanya, gw juga lupa-lupa ingat. Hanya ingat Nda ngemengnya sambil lelendotan sama gw di kamar.. *iiiwhhh* >_<" Hahahhahaaha... (jadi cerita ttg gw sama Nda lagi). =P~

Dan gak berapa lama pun mereka jadian. (taun 2005)
Gak nyangka juga mereka bisa awet dan menjalani hubungan yang cukup lama (klo kata gw). Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalani hubungan, istilahnya sih.. Udah bulukan. Ho ho ho. Tapi gw salut sama Nda dan pangeran_kodok-nya. Bisa bertahan sampai keputusan untuk menikah keluar juga. Walaupun tetap ada kerikil-kerikil diantara hubungan mereka. Toh.. Mereka bisa membuktikan cinta mereka mengalahkan segalanya.

Hari ini, 22 Mei 2010.. Hari Bahagia buat Nanda dan Yoyo (pangeran_kodok).

Heeeeuh.. Gw bahagia banget, sampe tiap jam dari tadi pagi waktu akad nikah mereka, gw pasti nengok jam dinding. Wondering sedang apa Nda disana? Ugh... Sebenernya pengen banget bisa dateng ke acara pernikahannya. Tapi berhubung masalah waktu dan keuangan yang tidak memungkinkan untuk ke Lhoksumawe, batal lah. Hm.. Cuma bisa mendoakan yang terbaik saja.

Buat

Nanda & Yoyo

Happy Wedding !!


Selamat menempuh kehidupan baru. Semoga kalian menjadi keluarga yang bahagia penuh rahmat Allah untuk menjadikan kalian keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah. Diberi keturunan yang soleh/soleha. 
^o^

Congratz Nda... Happy for you.

Thursday, May 20, 2010

Nelangsa itu Apa? -Part 1-

Nelangsa itu.. Perasaan yang sulit dijelaskan. Seperti antara sadar dan tidak, bimbang, bingung dengan keadaan, seperti memikirkan sesuatu tapi kosong dan hampa. Aneh ya?
Itu terjadi pada saya (saya? ya, disini akan digunakan kata 'saya' sebagai aku) beberapa hari ini, entah dengan banyak pikiran yang terus menerus menumpuk di otak saya yang sempit ini. Yang semakin lama semakin berasa menumpuk hingga akhirnya cuman menyampah aja dan tidak jelas penyelesaiannya. Intinya, otak saya terasa sudah korslet (apa konslet sih istilahnya?). Okelah, anggap memang ada beberapa yang saya pikirkan. Namun tidak membuat saya bisa menyelesaikan semuanya dalam sekejap. 

Semakin banyak pikiran ini, makin membuat saya berpikir untuk melarikan diri dengan cara instant. Loh, instant? Macam apa itu? Salah satunya dengan cara ini, perlahan namun pasti, saya akan mengutarakan satu persatu apa yang saya pikirkan. Dan saya akan coba mengutarakannya disini, sebagai posting blog. Jangan kira saya mengutarakan dalam sekejap, karena saya yakin penulisan posting ini akan memakan waktu yang cukup lama dan bertahap. Hanya ingin posting apa yang tiba-tiba terlintas saja. Boleh kan? Jelas boleh, wong ini blog saya koq. Istilahnya, ini rumah gue jadi suka-suka gue donk!


#Pemikiran 1#
Saya Jobless..
Itu masalah utama yang saya pikirkan belakangan ini (+/- 3 minggu). Sebenernya gak ada masalah besar dengan keputusan saya untuk berhenti bekerja. Ini keputusan yang sudah saya pikirkan jauh hari sebelum kontrak kerja saya berakhir akhir april lalu. Tidak ada penyesalan. Namun yang saya sesali, kenapa semua orang begitu bermasalah dengan keadaan saya yang tanpa pekerjaan ini? Takut saya menderita kah? Takut saya tidak punya uang kah? Owh.. Pusing saya. Yang jobless saya, tapi yang pusing koq orang tua ataupun orang lain yang tidak mungkin ikut-ikutan merasakan hasil kerja saya.
Masih ada suami saya koq, dia sendiri tidak keberatan dengan keputusan saya. Karena dia tahu positif-negatifnya saya dengan pekerjaan lama saya. Sering merasa tidak nyaman, uring-uringan, marah-marah, nangis tiba-tiba.. Itu semua saya alami sampai saya mengambil keputusan untuk berhenti. Bukan karena saya tidak nyaman bekerja, namun tidak nyaman dengan keadaan saya sendiri. Masalah skripsi yang tak henti-hentinya dipertanyakan kedua orang tua saya. Kapan selesai? Kapan lulus? Kapan ini .. Kapan itu.. Berbagai pertanyaan silih berganti dipertanyakan. Pusing rasanya terus menerus di bombardir dengan pertanyaan yang itu-itu saja. Okelah, saya salah ketika tahun lalu, saya berkata bahwa saya akan lulus bulan April tahun ini, dan nyatanya? Bulan April sudah berlalu, dan saya masih berkutat dengan kuliah karena harus memperbaiki nilai yang kurang. Salah karena tiba-tiba plan saya berubah. Serba salah
Inginnya cepat menyelesaikan skripsi saya ini, ingin cepat wisuda dan ingin cepat mendapat titel sebagai Sarjana. Idih.. Lelahnya. Masalah jobless jadi bermasalah dengan buntut yang panjang. 
Dan jawabannya? Saya sudah jobless namun tidak juga bisa menyelesaikan skripsi saya secepatnya. Masalah#1, belum beres dan sedang dalam jalan menuju penyelesaian. Saya pusing!! 
*kembali nelangsa mode on*

-bersambung-

Monday, May 10, 2010

Jobless and Boring

It's been a week that I was not working anymore. Jobless? Yes I am
Baru seminggu rasanya lama banget, bingung mau ngapain dirumah, just wasting time in my bed, watching tv, look for emails, playing facebook games, etc. Skripsi gimana? Aaaarrrgh.. BUNTU!! Gada ide ngerjainnya, gada semangat gini. Bosen, kesel, suntuk... All in one in my head.

Pengen ngerjain apa pun juga bingung.
Bingung... Bingung... Bingung...

Wednesday, May 05, 2010

Tales of The Otori : Brilliance of The Moon

Haaa.. akhirnya punya juga buku ketiganya.. :D
Ngereview lagi yuks.. :D

Judul buku : Brilliance of The Moon

Penulis : Lian Hearn
Penerbit : Matahati
Harga : Rp. 52.500,-
Kategori : Fiksi ~ History
Rating : * * * * *

Review:
Kisah Klan Otori - Brilliance of the Moon
Pernikahan Takeo dengan Kaede membuat Lord Arai Daiichi marah, dan Lord Fujiwara merasa terhina karena menganggap dirinya telah ditunangkan dengan Kaede.

Meskipun musuh semakin banyak, Takeo dan Kaede tetap bertekad untuk membalas dendam dan menuntut hak mereka atas Otori dan Maruyama. Demi tujuan itu pula mereka terpisah.

Apakah kemampuan supernatural Takeo dapat mengalahkan musuh-musuhnya dan membalaskan dendam Lord Shigeru? Bagaimana dengan Tribe? Akankah Takeo dan Kaede hidup bersama dengan damai seperti yang mereka impikan?

Buku paling memikat dari seluruh trilogi ini akan mengakhiri KISAH KLAN OTORI.